Sungai Berkeramik di Desa Sawai Airnya Sangat Jernih Permata Wisata Tersembunyi di Maluku Tengah

Minggu, 31 Maret 2024 | 14:23:44 WIB
Sungai Keramik di Desa Sawai Permata Wisata Tersembunyi di Maluku Tengah

RUANGBOGOR – Desa Sawai, salah satu permata tersembunyi di Indonesia, menawarkan keindahan alam yang memesona serta keunikan budaya yang kental. Terletak di pulau Seram, Maluku Tengah, desa ini memiliki sejarah panjang yang membuatnya menjadi salah satu desa tertua di Indonesia. Namun, di antara segala keistimewaannya, ada satu objek alam yang menjadi daya tarik utama: Sungai Keramik.

Sungai Keramik, yang juga dikenal sebagai Sungai Asinahu, membelah dua wilayah di sekitarnya dengan anggun. Tidak seperti sungai-sungai pada umumnya, Sungai Keramik memiliki keunikan yang memikat hati siapa pun yang melihatnya. Dengan kedalaman yang hanya sebatas pinggang orang dewasa, sungai ini menjadi tempat berkumpulnya masyarakat setempat untuk berbagai aktivitas, mulai dari mandi, mencuci, hingga berenang dan bermain.

Keunikan Sungai Keramik tidak hanya terletak pada keindahannya, tetapi juga pada asal-usul namanya. Konon, sungai ini dulunya disebut sebagai Sungai Asinahu karena peristiwa alam yang melanda desa Sawai pada masa lampau. Saat itu, air sungai yang tawar sering bercampur dengan air laut saat pasang, menciptakan sensasi yang mirip dengan air asin. Warga setempat kemudian menamainya Sungai Asinahu, yang artinya air tawar yang rasanya asin seperti air laut.

Meskipun sejarahnya yang kaya dan namanya yang unik, Sungai Keramik tetap menjaga kebersihannya. Airnya tetap jernih meski sering digunakan oleh warga setempat untuk berbagai aktivitas sehari-hari. Bahkan, keindahan sungai ini telah membuat banyak orang mengira bahwa suasana di Desa Sawai mirip dengan kota Venesia, Italia, meskipun dalam skala yang lebih kecil.

Keberadaan Sungai Keramik juga telah menjadi daya tarik wisata yang memperkaya Desa Sawai. Sebagai bagian dari Taman Nasional Manusela, desa ini menawarkan pengalaman alam yang luar biasa bagi para pengunjungnya. Mayoritas penduduk desa ini berprofesi sebagai nelayan dan pembuat sagu, mewarisi profesi tersebut secara turun-temurun.

Kehadiran wisatawan juga memberikan dampak positif bagi masyarakat setempat. Mereka tidak hanya mendapatkan penghasilan tambahan dari aktivitas wisata, tetapi juga dapat merasakan kehangatan dan kebersamaan dengan kedatangan para tamu. Setiap wisatawan yang datang ke Desa Sawai disambut dengan ramah, menciptakan ikatan yang erat antara pengunjung dan masyarakat setempat.

Meskipun perjalanan menuju Desa Sawai cukup panjang dan membutuhkan usaha, namun semua itu terbayar dengan keindahan dan keunikan yang ditawarkan. Dari Bandara Pattimura Ambon, melalui perjalanan darat dan laut yang menantang, sampai akhirnya tiba di dermaga desa, setiap langkah menuju Sungai Keramik penuh dengan keajaiban alam dan kehangatan budaya.

Desa Sawai dan Sungai Keramiknya bukan hanya sekadar destinasi wisata, tetapi juga warisan berharga yang harus dijaga dan dilestarikan. Keberadaannya menjadi cerminan harmoni antara manusia dan alam, serta bukti kekayaan budaya Indonesia yang mempesona. Sebuah kunjungan ke desa ini tidak hanya akan memberikan pengalaman yang tak terlupakan, tetapi juga menginspirasi untuk lebih menghargai dan merawat keindahan alam dan budaya bangsa.

Tags

Terkini