RUAGBOGOR - Pengalaman saya saat mengunjungi Blue Lagoon Jogja benar-benar tak terlupakan. Terletak di area sawah, Widodomartani, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman, tempat ini menawarkan suasana yang adem dan tenang, terutama saat pagi hari. Ketika pertama kali saya tiba sekitar pukul 6 pagi, udara sejuk dan segarnya embun pagi benar-benar menciptakan suasana yang menenangkan. Sunyi dan hening, hanya terdengar suara gemericik air dan burung-burung kecil yang berkicau. Wajar jika banyak pengunjung yang memilih datang pagi untuk menikmati ketenangan sebelum keramaian tiba.
Blue Lagoon memang terkenal dengan kolam-kolam alaminya yang airnya jernih dan sejuk, berasal langsung dari sumber mata air alami. Begitu sampai di area utama, saya langsung disambut oleh kolam terapi ikan yang bisa dicoba. Sensasi gigitan lembut ikan kecil di kaki sangat menggelitik dan terasa menyegarkan.
Untuk tiket masuknya, cukup terjangkau, hanya Rp15.000 per orang, dan sudah termasuk makanan ringan serta minuman. Pilihan minumannya cukup variatif air mineral, teh botol, atau fruitea. Saya memilih teh botol sebagai teman santai sembari menikmati tempe goreng gratis yang disediakan. Sebuah bonus kecil yang menyenangkan.
Setelah bersantai sejenak, saya mulai mengeksplorasi kolam-kolam di Blue Lagoon. Kolam utamanya memiliki kedalaman bervariasi, dari yang cetek untuk anak-anak hingga yang mencapai kedalaman 4 meter. Salah satu bagian favorit saya adalah bagian kolam dalam, karena terasa seperti tantangan tersendiri. Namun, saya berhati-hati, mengingat banyak batu pijakan di dasar yang licin dan berlumut. Meskipun ada pengawas, kehati-hatian tetap diperlukan agar tidak terpeleset.
Salah satu keunggulan dari Blue Lagoon adalah kelengkapan fasilitasnya. Pelampung, kacamata renang, hingga ban bisa disewa dengan harga Rp10.000 per item, sehingga tidak perlu khawatir jika datang tanpa perlengkapan berenang. Saya pun memanfaatkan fasilitas ini dan menyewa pelampung untuk bisa lebih nyaman berenang di kolam yang lebih dalam.
Rupanya Blue Lagoon tak hanya populer di siang hari, tetapi juga punya daya tarik tersendiri di malam hari, meskipun saya tidak sempat mencoba suasana malamnya.
Keberadaan tukang parkir di tempat ini juga sangat membantu. Dengan biaya parkir Rp5.000, pengunjung yang membawa kendaraan pribadi seperti saya tidak perlu khawatir soal keamanan kendaraan. Tempat parkirnya cukup luas untuk menampung banyak kendaraan, meskipun pada hari libur sering penuh.
Namun, ada beberapa catatan yang saya rasa perlu diperbaiki. Kamar mandinya agak jauh dari area kolam dan kebersihannya standar saja, tidak terlalu bersih tetapi juga tidak terlalu kotor. Selain itu, ketika saya mencoba menggunakan toilet, penerangannya kurang baik, dan pintunya agak longgar. Tapi, kekurangan ini tidak terlalu mengganggu pengalaman keseluruhan yang menyenangkan.
Hujan sempat mengguyur saat saya sedang asyik bermain air, sehingga saya terpaksa berteduh di salah satu pendopo yang tersebar di sekitar kolam. Untungnya, banyak pendopo yang tersedia sehingga saya dan beberapa pengunjung lainnya tidak perlu berebut tempat berteduh. Di tengah hujan, saya menikmati semangkuk indomie goreng telur dan segelas teh hangat yang dijual dengan harga Rp10.000 dan Rp3.000—sangat terjangkau dan cocok dinikmati sambil menunggu hujan reda.
Secara keseluruhan, Blue Lagoon adalah tempat wisata alam yang menawarkan kesegaran dan kedamaian di tengah hiruk-pikuk kehidupan sehari-hari. Dengan harga yang ramah di kantong, suasana yang menyenangkan, dan fasilitas yang memadai, saya pasti akan sering kembali ke sini.