Rena Da Frina Calon Wali Kota Perempuan Pertama di Pilwalkot Bogor 2024, Siap Hadirkan Inovasi dalam Pendidikan dan Pelayanan Publik

Kamis, 26 September 2024 | 16:00:36 WIB

RUANGBOGOR - Menjelang Pemilihan Wali Kota Bogor (Pilwalkot) 2024, perhatian masyarakat tertuju pada sosok-sosok calon pemimpin, salah satunya adalah Rena Da Frina. Mantan pejabat di Kota Bogor ini menarik banyak perhatian karena pengalamannya dan pencapaiannya di pemerintahan, serta menjadi perempuan pertama yang mencalonkan diri sebagai wali kota di Bogor.

Rena Da Frina memulai karirnya sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, sebelum memutuskan untuk pindah ke Kota Bogor pada tahun 2012. Di Kota Bogor, Rena menduduki sejumlah posisi penting, seperti Lurah Sempur, Lurah Babakan Pasar, Sekretaris Camat Bogor Timur, Camat Bogor Timur, hingga Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR). Selama bertugas, ia dikenal sebagai sosok yang berdedikasi dan memiliki kemampuan manajerial yang solid.

Prestasi dan etos kerja Rena Da Frina bahkan diakui oleh Wali Kota Bogor kala itu, Bima Arya. Pada 17 Oktober 2016, dalam unggahan di akun Facebook pribadinya, Bima Arya menyebutkan bahwa Rena adalah "inspirasi bagi pejabat pemerintahan lainnya," mengapresiasi pendekatan Rena yang ramah dan selalu siap melayani warga.

Dengan pengalaman yang matang di dunia pemerintahan, Rena kini mencalonkan diri sebagai Wali Kota Bogor di Pilwalkot 2024, berpasangan dengan Achmad Teddy Risandy. Pasangan ini mendapatkan nomor urut 4 dalam pengundian, angka yang dianggap Rena membawa keberuntungan karena bertepatan dengan usianya yang ke-44.

Rena, yang didukung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), membawa visi besar melalui program "Bogor Ready Cerdas" dan "Bogor Ready Melayani." Program unggulan ini mencerminkan komitmennya dalam meningkatkan sektor pendidikan dan pelayanan publik di Bogor. Salah satu janji utamanya adalah memberikan beasiswa untuk 400 mahasiswa, 40 calon magister, dan 40 calon doktor. Selain itu, ia berencana meningkatkan tunjangan guru hingga Rp1 juta dan memberikan insentif Rp400 ribu untuk para guru agama non-formal.

Rena juga mengutamakan pendekatan langsung kepada masyarakat dalam strategi kampanyenya. Setiap hari, ia menargetkan untuk mengunjungi 10 titik di berbagai wilayah Kota Bogor, yang mencakup total 68 kelurahan. "Tidak kenal, tidak sayang. Jika tidak sayang, tidak dicoblos," tegasnya saat menjelaskan pendekatan kampanyenya. Strategi ini dinilai efektif karena memungkinkannya berinteraksi langsung dengan warga, memahami kebutuhan mereka, dan menyampaikan program-program yang ia tawarkan secara personal.

Selain fokus pada sektor pendidikan, Rena juga berkomitmen pada peningkatan kualitas infrastruktur. Melalui program "Bogor Ready Melayani," ia berencana menciptakan layanan respons cepat yang inovatif serta menyediakan infrastruktur berkualitas, seperti perbaikan jalan dan fasilitas umum lainnya, untuk menunjang kenyamanan dan kebutuhan warga Kota Bogor.

Dengan pengalaman luas di pemerintahan, komitmen terhadap pelayanan publik, dan visi yang jelas, Rena Da Frina siap menghadapi tantangan Pilwalkot Bogor 2024. Sebagai perempuan pertama yang maju dalam kontestasi ini, Rena membawa harapan baru bagi warga Bogor, terutama dalam mewujudkan pemerintahan yang responsif, transparan, serta berfokus pada pendidikan dan infrastruktur. Bagi masyarakat, penting untuk mengenal lebih jauh rekam jejak dan visi misi calon-calon pemimpin seperti Rena Da Frina agar dapat membuat keputusan yang tepat pada Pilwalkot mendatang.

Tags

Terkini