RUANGBOGOR.COM - Korea Selatan tengah diguncang isu besar setelah Presiden Yoon Seok Yeol menghadapi tuntutan pemakzulan. Keputusan tiba-tiba Presiden Yoon untuk menetapkan darurat militer pada 3 Desember 2024 memicu kemarahan publik.
Meskipun status darurat dicabut beberapa jam kemudian, gelombang protes dari berbagai kalangan masyarakat, termasuk seniman dan sineas, tak terhindarkan. Pada 7 Desember, sidang pemakzulan resmi digelar, tetapi hasilnya tidak mencapai ambang batas untuk disahkan.
Mayoritas anggota dari People Power Party (PPP)—partai pendukung Presiden Yoon—memilih walkout sebagai bentuk boikot. Namun, tindakan ini malah mengundang kecurigaan dari publik yang membandingkannya dengan taktik serupa yang digunakan saat melengserkan Presiden Park Geun Hye.
“Skenario” Lengsernya Presiden: Taktik Lama yang Terulang?
Kilas balik ke masa pemerintahan Park Geun Hye, PPP diketahui menggunakan strategi untuk mempertahankan kendali politik dengan mendesak Park mengundurkan diri sebelum pemakzulan resmi dilakukan.
Namun, Park menolak, sehingga pemakzulan tetap berlangsung dan PPP kehilangan posisi kepresidenan. Kini, publik menduga PPP menerapkan pola yang sama. Ada dua skenario yang dianggap memungkinkan: Presiden Yoon akan mengundurkan diri secara sukarela demi melancarkan skenario PPP, atau ia akan dilengserkan secara resmi melalui sidang pemakzulan.
Yang menarik, protes terhadap Presiden Yoon bukan hanya berasal dari kalangan politik. Sejumlah aktor, aktris, dan sineas ternama, seperti Bong Joon Ho, Jun Ji Hyun, Son Ye Jin, dan Kang Dong Won, secara terbuka mendukung tuntutan pemakzulan.
Dalam pernyataan bersama yang ditandatangani oleh 77 organisasi, termasuk 2.518 pembuat film, mereka menyebut Yoon sebagai “penjahat pengkhianat” dan mendesak agar ia segera dilengserkan. Pernyataan keras tersebut berbunyi:
“Jika pemakzulan adalah jalan tercepat, maka pemakzulan adalah satu-satunya cara untuk mengatasinya. Bagi pembuat film Republik Korea, Yoon Seok Yeol bukan lagi presiden. Dia hanyalah penjahat pengkhianat.”
Dukungan Parlemen dan Masa Depan Politik Yoon
Tak hanya masyarakat sipil, desakan juga datang dari enam partai oposisi yang berhasil menggalang 190 anggota parlemen untuk mendukung pemakzulan. Dengan situasi yang semakin panas, masa depan politik Presiden Yoon menjadi tanda tanya besar.
Apakah ia akan memilih mundur untuk menyelamatkan partainya, atau menghadapi pemakzulan seperti Park Geun Hye? Hanya waktu yang bisa menjawab. Namun satu hal pasti, krisis politik ini menjadi ujian besar bagi stabilitas demokrasi Korea Selatan.