RUANGBOGOR - Aksi unjuk rasa buruh untuk mengawal rapat pleno penetapan Upah Minimum Kabupaten (UMK) 2025 di Majalengka pada Kamis (12/12/2024) diwarnai kericuhan. Massa buruh dari berbagai serikat terlibat adu jotos saat menyampaikan tuntutan.
Kericuhan terjadi di depan Gedung DPRD Majalengka saat perwakilan serikat pekerja menyampaikan aspirasi. Beberapa buruh saling dorong hingga akhirnya terjadi perkelahian. Aparat kepolisian yang berjaga di lokasi segera melerai dan mengamankan situasi.
“Ini sangat disayangkan. Kami datang untuk menyampaikan aspirasi, bukan untuk ribut. Semoga ini tidak mengganggu jalannya rapat pleno,” ujar Ketua Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) Majalengka, Heri Susanto, di lokasi kejadian.
Sementara itu, rapat pleno UMK 2025 di Majalengka tetap berlangsung di ruang tertutup. Rapat tersebut dihadiri oleh perwakilan pemerintah, pengusaha, dan serikat pekerja.Penetapan UMK tahun depan akan tetap mengacu pada aturan pemerintah pusat yang menetapkan kenaikan sebesar 6,5%.
Saat ini, UMK Majalengka tahun 2024 tercatat sebesar Rp2.501.579. Dengan kenaikan 6,5%, UMK 2025 diperkirakan akan menjadi Rp2.663.684.
Buruh berharap kenaikan ini bisa meringankan beban mereka di tengah meningkatnya biaya hidup. Namun, sebagian massa menginginkan kenaikan yang lebih tinggi dari angka yang ditetapkan pemerintah pusat.
Kericuhan yang terjadi di luar gedung menjadi sorotan, tetapi aparat memastikan bahwa situasi berhasil dikendalikan dan unjuk rasa dapat dilanjutkan dengan damai. Hasil rapat pleno UMK Majalengka 2025 akan diumumkan secara resmi setelah ditandatangani oleh pemerintah setempat.