RUANGBOGOR.COM – Proses pembangunan jembatan otista di Kota Bogor sudah rampung lebih dari setengahnya.
Wali Kota Bogor, Bima Arya menyampaikan bahwa saat ini proyek pembangunan jembatan Otista Bogor sudah mencapai 87 persen.
Didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bogor, Rena Da Frina beserta Jajaran, Bima Arya sempat naik ke atas Balok Girder jembatan Otista Bogor yang sudah terpasang melihat progres pembangunan.
"Artinya 25 hari lagi jembatan ini tuntas, dan bisa dilintasi warga. Pemasangan balok girder yang jadi salah satu tahapan paling krusial sudah dilewati dengan lancar, saat ini sudah mulai pembesian dan pengecoran jembatan," katanya.
Bima Araya berharap pengerjaan proyek pembangunan jembatan otista di Kota Bogor ini terus diberikan kelancaran dan para pekerja diberikan kesehatan.
Sementara itu Kepala Dinas PUPR Kota Bogor, Rena Da Frina mengungkapkna bahwa pada progres ke 87 persen ini pengerjaan proyek Jembatan Otista sudah masuk di minggu ke 30.
"Tahapannya itu kita baru selesai untuk pemasangan delapan balok girder jembatan. Saat ini kita sudah mulai pengecoran jembatan, kemudian ada pembesian juga berjalan, target untuk pengecoran itu di 10 hari," katanya.
Nantinya direncanakan juga akan dilakukan pembongkaran alat launcher gantry atau alat pemasang balok girder yang diperkirakan selesai pada 15 November 2023.
“Nah, pekerjaan lainnya yang sedang dilaksanakan adalah untuk penyelesaian trotoar," katanya.
Bakal ada lima segmen, sisi Kecamatan Bogor Timur ada tiga segmen, di Kecamatan Bogor Tengah ada dua segmen. Di sini (Kecamatan Bogor Timur sudah selesai dua segmen tinggal satu segmen lagi yang di Baranangsiang ini.
Setelah itu tahapan yang bakal dilakukan ada pengurugan dan pengerasan jalan setelah pengecoran dan pengerasan rampung.
Dalam waktu 25 hari ke depan ini lanjut Rena, hal yang menjadi krusial adalah dalam proses pengurugan jembatan mengingat saat ini sudah masuk musim penghujan.
Meski demikian pihaknya optimis pengerjaan jembatan Otista Bogor akan selesai tepat waktu.
"Iya, jadi sekitar 25 hari ke depan itu yang menjadi kritis itu pengurugannya, karena kan memang ini musim hujan sehingga kita pilih tidak menggunakan tanah tetapi menggunakan batu dan pasir lebih cepat dan tidak akan longsor," katanya.