RUANGBOGOR.COM – Tahukah anda bahwa ada makam di Muara Kidul RW. 11, Kelurahan Pasir Jaya, Kecamatan Bogor Barat terdapat nisan tertulis Ernest Dzesntze yang lahir 7 Agustus 1885 dan wafat pada 13 Januari 1973.
Ia merupakan pelukis kesayangan Presiden RI pertama, Soekarno yang hasil karyanya sering dijadikan souvenir bagi para pemimpin negara yang berkunjung ke Istana kepresidenan Bogor.
Kondisi makam Ernest Dzesntze yang berada di tengah pemukiman warga terkesan kurang terawat namun tulisan pada nisan masih terlihat jelas.
Pemerhati sejarah dan budaya, Abdullah Batarfie dan Nugroho mengatakan hasil karya dan kondisi makam Ernest Dzesntze yang bersebelahan dengan makam sang istri Siti Rasmani Dzesntze yang lahir pada 7 November 1907 dan wafat pada 23 Desember 1952.
Wakil wali kota Bogor Dedie Rachim mengatakan ternyata di Kota Bogor banyak pelukis terkenal yang karyanya dikoleksi para pemimpin dunia yang berkesempatan datang dan berkunjung ke Indonesia yang diterima Presiden Soekarno di Istana Presiden Bogor.
Karya Ernest Dzesntze diyakini beraliran mooi indie atau realis yang kerap menampilkan keindahan pemandangan sawah, gunung dan lainnya ternyata dari Bogor.
Dedie Rachim menuturkan seorang tokoh tidak sebatas dan tidak harus bergelar pahlawan namun tikoh juga adalah sosok yang mewarnai eksistensi Kota Bogor di dunia.
Selain Ernest Dzesntze juga ada dua pelukis Bogor dengan prestasi mentereng yaitu Umar Basalmah (1912-1998) dan G. A Kadir (1901-1993). Apresiasi dan penghargaan sudah sepantasnya diberikan atas eksistensi dan karya yang telah dilahirkan.
"Kita berikan apresiasi dan atensi melalui perangkat daerah terkait saya minta untuk melakukan penataan dan sedikit sentuhan untuk makam Ernest Dzesntze dan istrinya, sehingga jejak-jejak ketokohannya tidak hilang dan bisa dikenal para generasi mendatang, baik sosok maupun karyanya," ujar Dedie Rachim yang sempat bertemu Endang Supriadi, salah satu cucu dari Siti Rasmani.
GA Kadir sendiri adalah anak Sultan Banjar yang diasingkan ke Bogor yang memilih tidak kembali ke Banjar tapi menetap di Bogor dan menjadi seniman.
Karya paling monumental GA Kadir yakni saat ini masih abadi di Museum Zoologi Bogor berupa lukisan diorama latar belakang habitat patung-patung hewan
Kemduian Omar Basalmah sendiri adalah pelukis yang karyanya sama dengan Ernest Dzesntze dan G.A Kadir sudah menggelar pameran sejak zaman Belanda dan mendapatkan penghargaan dari Ratu Wilhelmina.