RUANGBOGOR.COM – Kejadian longsor Batutulis di Jalan Raya Batutulis, Kota Bogor, kembali menghantui warga setempat.
Tebing setinggi 20 meter di sekitar 200 meter menjelang Stasiun Batutulis mengalami longsor.
Akibatnya sebagian badan jalan tidak dapat dilalui oleh kendaraan.
Kejadian ini membuat pihak berwenang memberlakukan arus lalu lintas satu arah untuk kendaraan yang menuju Stasiun Batutulis dari arah Cipaku.
Saat kejadian, tepatnya pada sore hari sekitar pukul 16.30 WIB, hujan deras kembali melanda wilayah tersebut.
Cuaca ekstrem ini diyakini menjadi pemicu longsor yang cukup besar, dengan ketinggian hampir 20 meter dan lebar mencapai 50-60 meter.
Inilah kedua kalinya kejadian serupa terjadi dalam kurun waktu singkat di lokasi yang sama.
Peristiwa longsor ini tidak hanya merugikan arus transportasi, tetapi juga menimbulkan dampak serius terhadap kehidupan sehari-hari masyarakat setempat.
Adanya longsor tersebut membuat sebagian badan jalan tergerus, menciptakan rintangan yang sulit dilewati oleh kendaraan bermotor maupun pejalan kaki.
Warga di sekitar area terdampak harus berhati-hati dan mencari jalur alternatif untuk menghindari risiko kecelakaan.
Pihak berwenang, seperti Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) setempat, telah bergerak cepat untuk menangani situasi ini.
Langkah-langkah evakuasi dan penanganan darurat sudah diinisiasi guna memastikan keselamatan warga dan mengembalikan normalitas aktivitas di Jalan Raya Batutulis.
Meskipun demikian, kejadian longsor yang berulang kali menunjukkan adanya tantangan serius dalam pengelolaan risiko bencana di daerah tersebut.
Terkait hal ini, perlu adanya evaluasi lebih lanjut terkait infrastruktur penyangga tebing dan sistem peringatan dini di sekitar wilayah rawan longsor.
Langkah-langkah pencegahan yang lebih efektif dapat menjadi kunci dalam menghadapi risiko longsor yang kian meningkat akibat perubahan iklim dan kondisi geografis tertentu.