RUANGOGOR -- Dusun Bendan, Kelurahan Tirto Martani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, terkenal sebagai pusat kuliner ayam goreng Kalasan. Kawasan ini menjadi sentra produksi ayam goreng rumahan yang sudah ada sejak lama. Sejarah ayam goreng Kalasan tak lepas dari Mbok Berek yang memulai usaha ini sejak tahun 1952. Ayam goreng dengan cita rasa khas ini pernah mencuri perhatian Presiden Soekarno.
Pada tahun 1960-an, Rumah Makan Mbok Berek mengalami masa sulit, membuat masyarakat sekitar mulai memproduksi ayam goreng sendiri. Hingga kini, ayam goreng Kalasan dikenal luas di Yogyakarta dan Jawa Tengah. Jarak dari Malioboro ke Kampung Bendan adalah sekitar 15 km dan bisa ditempuh dalam waktu sekitar 30 menit.
Saat berkeliling Dusun Bendan, banyak ditemukan penjual ayam goreng rumahan dengan berbagai nama seperti ayam goreng Pak Karno, Bu Endang, Ma Uun, dan banyak lagi. Menurut beberapa sumber, terdapat lebih dari 50 UMKM penjual ayam goreng Kalasan di Dusun Bendan ini.
"Berbeda dengan ayam goreng biasa, ayam goreng Kalasan memiliki keunikan dalam cara pengolahannya. Proses pengungkepan selama minimal 12 jam memberikan rasa gurih yang khas. Ada yang menggunakan ayam kampung, ayam merah, atau ayam broiler, namun proses pengungkepan yang lama membuat tekstur dan rasanya berbeda," ujar penikmat kuliner Amrita lewat Channel Youtubenya Jalan Amrita.
Pemilik usaha ayam goreng Kalasan Sukowati, Pak Agung, menjelaskan bahwa proses pengungkepan melibatkan pemanasan dan pembakaran, yang memakan waktu satu malam penuh. Ayam yang diungkap ini menghasilkan tekstur empuk dan rasa gurih yang meresap hingga ke daging. Menurut Pak Agung, tradisi produksi ayam goreng Kalasan ini diharapkan dapat terus berjalan karena merupakan sumber penghidupan bagi banyak warga Dusun Bendan.
Dusun Bendan yang terletak di Jalan Raya Solo Yogyakarta km 14 ini juga dekat dengan Candi Kalasan, candi Buddha yang didirikan pada tahun 778 M oleh Dinasti Sailendra. Selain itu, daerah ini juga memiliki Museum Affandi, yang menyimpan lebih dari 300 lukisan karya maestro seni lukis Indonesia, Affandi.
Perjalanan menuju Dusun Bendan membawa kita melintasi beberapa tempat penting seperti Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Museum Affandi, dan Jembatan Penyeberangan Ambarukmo yang menghubungkan Hotel Grand Ambarukmo dengan Mall Plaza Ambarukmo. Sepanjang perjalanan, kondisi lalu lintas terpantau ramai lancar dengan cuaca cerah berawan.
"Ayam goreng Kalasan Sukowati menjadi salah satu favorit wisatawan dan pengunjung. Proses panjang pengungkepan dan penggorengan menjadikan ayam ini sangat spesial. Wisatawan yang pernah mencicipi ayam goreng Kalasan asli pasti akan merasakan perbedaan dengan ayam goreng biasa," ujar Amrita.
Selain ayam goreng, warung seblak pawonike di Dusun Bendan juga terkenal sebagai seblak prasmanan pertama di Yogyakarta. Keberagaman kuliner di daerah ini menambah daya tarik wisata kuliner di Yogyakarta.
Demikian perjalanan kami menyusuri Dusun Bendan, pusat kuliner ayam goreng Kalasan. Tradisi kuliner ini diharapkan terus berkembang dan menjadi warisan budaya yang berkelanjutan.