RUANGBOGOR - Di tengah hamparan hijau kawasan Gunung Puntang, Taman Kopi Guntang di Kabupaten Bandung menawarkan lebih dari sekadar tempat ngopi. Destinasi ini menghadirkan pengalaman glamping yang nyaman, jauh dari hiruk-pikuk kota, namun tetap penuh fasilitas. Saniscaya Hadi, salah satu pengunjung, berbagi kisahnya menikmati suasana di sini. “Glamping di sini selalu penuh, jadi harus booking jauh-jauh hari. Untungnya, prosesnya mudah dan adminnya sigap,” ujarnya.
Menginap di Tenda Kaliandra memberikan pengalaman unik. “Tendanya cukup untuk dua dewasa dan dua anak, pas untuk empat matras. Sprei, selimut, dan bantalnya bersih dan wangi,” tambah Saniscaya. Keunikan tenda ini terletak pada lokasinya yang dekat dengan aliran sungai kecil. Suara gemericik air menjadi musik alami yang menemani sepanjang hari.
Hawa sejuk menjadi bagian tak terpisahkan dari Taman Kopi Guntang. Suhu malam hari bisa turun hingga 16-18 derajat Celsius. “Kalau bisa, selimutnya disediakan yang lebih tebal karena dinginnya masih terasa,” ujarnya sambil tertawa. Tips bagi pengunjung: bawalah makanan atau peralatan BBQ. “Kafe di malam hari tidak menyediakan makanan besar, jadi lebih seru membawa bahan sendiri dan menikmati BBQ di bawah bintang-bintang,” tambahnya.
Pagi di Taman Kopi Guntang menawarkan suasana yang syahdu. Jalan pagi menyusuri kawasan sambil bermain air di sungai menjadi kegiatan favorit. Sarapan sederhana diantar sekitar pukul 7:30. “Menu sarapannya sederhana, tapi enak. Bumbunya terasa, bukan asal-asalan,” jelas Saniscaya.
Tak lengkap rasanya tanpa mencicipi kopi di sini. Kafe Taman Kopi Guntang terkenal dengan kopi RDC Latte yang creamy. “Kopi di kafe cukup enak. Cappuccinonya oke, tapi agak heran waktu pesan Vietnam Drip malah langsung jadi di gelas,” tambahnya sambil tertawa. Harga kopi cukup terjangkau, dengan pelayanan ramah dan suasana nyaman yang membuat pengalaman ngopi semakin berkesan.
Akses menuju Taman Kopi Guntang relatif aman. Tiket masuk dibanderol Rp25.000 per orang dan Rp12.000 untuk mobil. Jika ingin mengunjungi Radio Malabar yang bersejarah, dikenakan biaya tambahan Rp10.000 per orang. “Suasananya adem, terutama di lokasi Radio Malabar. Mungkin karena saya datang pagi, jadi tidak terlalu ramai,” kata Saniscaya.
Di kawasan ini terdapat dua kafe: Cafe Berg dan River Deck Cafe. Cafe Berg yang berlokasi di Radio Malabar memperbolehkan pengunjung membawa makanan dari luar. Sedangkan River Deck Cafe yang populer karena letaknya dekat sungai, menawarkan pemandangan indah—meskipun saat musim panas sungainya cenderung kering.
Meski menawarkan pengalaman menginap dan ngopi yang menyenangkan, Taman Kopi Guntang memiliki beberapa catatan. “Toilet di sini masih kurang layak, padahal banyak pengunjung camping,” ujar Saniscaya. Ia juga menyoroti masalah sampah yang dibuang sembarangan di sekitar sungai. “Sayang banget, padahal tempatnya indah. Pengunjung harus lebih sadar menjaga kebersihan,” tambahnya.
Taman Kopi Guntang menawarkan pengalaman menginap yang unik dengan suasana alam yang menenangkan. Dengan pelayanan ramah, tenda nyaman, dan kopi nikmat, tempat ini cocok bagi mereka yang ingin melarikan diri sejenak dari rutinitas kota. Namun, kesadaran menjaga kebersihan dan meningkatkan fasilitas menjadi kunci agar destinasi ini tetap nyaman dan lestari.