Libur Tahun Baru 2024

Kementerian Pariwisata Minta Warga yang Mau Liburan Tahun Baru 2024 Perhatikan 2 Hal Ini

Kementerian Pariwisata Minta Warga yang Mau Liburan Tahun Baru 2024 Perhatikan 2 Hal Ini
Pariwisata Indonesia. (foto: pexels)

RUANGBOGOR.COM -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Sandiaga Salahuddin Uno, menyampaikan beberapa hal yang perlu diperhatikan bagi Anda yang ingin liburan tahun baru 2024.

Salah satu yang disoroti Menteri Sandiaga ialah cuaca. Menurutnya, setiap orang yang mau wisata atau liburan tahun baru 2024 nanti harus terlebih dulu mengecek prakiraan cuaca berdasarkan BMKG.

Seperti apa info selengkapnya berdasarkan pernyataan Menteri Sandiaga, simak ulasan di bawah ini:

1. Cek Prakiraan Cuaca BMKG

"Cek prakiraan cuaca BMKG sebelum berwisata. Pilih destinasi liburan di Indonesia karena kita butuh pergerakan wisata dalam negeri untuk menggerakkan ekonomi," ujar Sandiaga pada konferensi pers di Sapta Pesona Building, Jakarta Pusat, Senin (11/12/2023), dilansir Republika.co.id.

2. Perhatikan Kondisi Kesehatan Fisik

Sandiaga juga meminta agar para wisatawan menjaga kesehatan tubuh dan sebelum pergi berlibur perlu memperhatikan kondisi fisik.

"Jangan sampai kelelahan atau kurang tidur. Perhatikan protokol CHSE, yakni kebersihan, kesehatan, keamanan, dan kelestarian lingkungan di destinasi wisata," kata dia.

Bagaimana pun, libur akhir tahun merupakan momentum tingginya pergerakan wisatawan Nusantara.

Karena itu, periode libur akhir tahun berjalan aman, nyaman, dan menyenangkan tanpa kendala. Maka berwisatalah dengan penuh kewaspadaan dan tanggung jawab.

Kemenparekraf mengingatkan tidak hanya masyarakat yang memperhatikan pedoman CHSE, tetapi juga pengelola destinasi wisata.

Daerah Wisatawan Terbanyak pada Tahun Baru 2024

Lebih lanjut, Sandiaga menyampaikan, Kemenparekraf menargetkan lebih dari 107 juta wisatawan Nusantara yang bergerak sepanjang periode libur akhir tahun.

Angka itu sesuai dengan survei dari Kementerian Perhubungan RI. Dari angka prediksi itu, lebih dari 54 persen akan bertandang ke tempat wisata.

Daerah yang akan menyedot banyak wisatawan di antaranya Jawa Timur dan Jawa Tengah. Terkait okupansi hotel, diprediksi akan melonjak menjadi 80-90 persen. Untuk mempersiapkan semua itu, Kemenparekraf melakukan berbagai langkah antisipasi.

Kemenparekraf telah mendistribusikan surat edaran terkait libur Natal dan tahun baru (Nataru) untuk mengantisipasi perubahan cuaca yang cepat dan dinamis. Persiapan sarana dan prasarana di lokasi wisata juga telah digencarkan.

Tim Kemenparekraf juga akan melakukan pemantauan langsung dengan datang ke beberapa posko. Tidak hanya mengandalkan alam indah, tapi juga hospitality yang menawan. []
 

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index