Wisata Sejarah Internasional Ini Ada di Subang, Banyak Barang Peninggalan Perang Dunia 2

Wisata Sejarah Internasional Ini Ada di Subang, Banyak Barang Peninggalan Perang Dunia 2
Wisata Sejarah Internasional Ini Ada di Subang, Banyak Barang Peninggalan Perang Dunia 2. (Pixabay)

RUANGBOGOR -- Para pecinta sejarah wajib merapat dan membaca artikel ini. Di Subang ada tempat yang sangat bersejarah dan bisa dijadikan sebagai destinasi wisata unik. Tempat tersebut adalah Markas Pangkalan TNI Angkatan Udara Suryadarma Kalijati Subang.

Tempat ini tidak hanya menjadi markas bagi para prajurit TNI AU, tetapi juga menjadi simbol sejarah dan kebanggaan bagi Indonesia. Terletak di Kecamatan Kalijati, Subang, Jawa Barat, markas ini telah menyimpan berbagai cerita dan peristiwa penting dalam sejarah penerbangan dan pertahanan Indonesia.

Dikenal sebagai pangkalan operasi tipe A di bawah jajaran Komando Operasi TNI Angkatan Udara Satu, markas ini telah menjadi tempat diselenggarakannya berbagai kegiatan pendidikan terbang helikopter dan tugas sumatera udara lainnya. Namun, keberadaannya tidak hanya terbatas pada aspek militer, melainkan juga memiliki nilai budaya dan sejarah yang kaya.

Hai, terletak pada ketinggian sekitar 500 meter di atas permukaan laut, dengan luas mencapai 520 hektar, markas ini merupakan kota kecil yang dilewati oleh jalan tol Cikopo-Palimanan serta jalur alternatif antara Jakarta dan Bandung. Daerah sekitarnya terkenal dengan perkebunan dan keindahan alamnya, seperti perkebunan nanas, kebun karet, dan rambutan, serta objek wisata pemandian air panas Ciater.

Sejarah pangkalan ini bermula pada tahun 1914, saat tentara penjajah Belanda membangun landasan udara pertama di Kalijati. Keadaan geografisnya yang kondusif membuatnya menjadi pilihan yang tepat, dan sejak itu, markas ini terus berkembang.

Bahkan pada masa pendudukan Jepang, markas Kalijati menjadi sasaran utama serbuan, yang pada akhirnya membawa kekalahannya Belanda kepada Jepang.

Setelah Indonesia meraih kemerdekaannya pada tahun 1945, pangkalan ini secara resmi diserahkan kepada Tentara Keamanan Rakyat (TKR) Jawatan Penerbangan. Dan pada tahun 1949, TKR Jawatan Penerbangan resmi mengambil alih pangkalan ini dari tangan Belanda, menandai dimulainya peran TNI AU di sini.

Seiring berjalannya waktu, pangkalan ini mengalami berbagai perubahan dan perkembangan, termasuk perpindahan pendidikan penerbangan ke Yogyakarta pada tahun 1960. Namun, sejak tahun 1989, kegiatan penerbangan di Kalijati kembali pulih, terutama setelah kedatangan Skadron Udara 7 helikopter dari Bogor.

Pada tahun 2001, nama Lanud Kalijati diubah menjadi Lanud Suryadarma, sebagai penghormatan atas jasa Marsekal TNI Surjadi Suryadarma, pelopor dalam membangun TNI Angkatan Udara. Dan sejak saat itu, markas ini terus mengemban tugasnya dalam menyediakan pendidikan, pembinaan, dan operasi satuan udara.

Dalam menjalankan tugasnya, Lanud Suryadarma dibawah pimpinan seorang komandan berpangkat Marsekal Pertama TNI, dengan dukungan lebih dari 500 personil yang terdiri dari prajurit, Bintara, Tamtama, dan Pegawai Negeri Sipil yang ahli dalam bidangnya masing-masing.

Dengan fasilitas dan program-program yang dimilikinya, Lanud Suryadarma terus berperan dalam mengembangkan kemampuan dan profesionalisme TNI Angkatan Udara. Dari pendidikan penerbangan helikopter hingga latihan operasi penerbangan, markas ini menjadi pusat kegiatan yang vital bagi keberlangsungan dan keamanan negara.

Melalui keberadaannya, Lanud Suryadarma tidak hanya menjadi sebuah markas militer biasa, tetapi juga menjadi bagian dari warisan budaya dan sejarah Indonesia yang patut dilestarikan.

Dengan segala prestasinya, markas ini tetap menjadi saksi bisu dari perjuangan dan dedikasi para prajurit TNI AU dalam menjaga kedaulatan dan keutuhan bangsa. Semoga Lanud Suryadarma terus memberikan kontribusi yang besar bagi kemajuan dan kejayaan Indonesia.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index