Mie Ayam Bangkalan Abu Nawas, Kuliner Bogor Paling Rame Pembeli Rasanya Memang Sangat Menggoda

Mie Ayam Bangkalan Abu Nawas, Kuliner Bogor Paling Rame Pembeli Rasanya Memang Sangat Menggoda
Mie Ayam Bangkalan Abu Nawas Kuliner Bogor Paling Rame Pembeli Rasanya Memang Sangat Menggoda/ unsplash

RUANGBOGOR – Bagi para pecinta kuliner khas Bogor terutama mie ayam, kini ada opsi yang menarik untuk dicoba, yaitu mie ayam Bangkalan Abu Nawas. 

Fenomena mie ayam gerobakan yang banyak ditemui di berbagai sudut kota kini mendapatkan sentuhan baru dengan kehadiran mie ayam Bangkalan Abu Nawas yang menjadi buah bibir di Bogor.

Mie ayam Bangkalan ini dikenal sebagai salah satu kuliner khas Madura yang telah melegenda. Dengan cara uniknya, mie ayam Bangkalan ini dipersembahkan oleh pedagang yang berpindah-pindah alias gerobakan. 

Salah satu pedagang yang terkenal adalah Abang, yang terus menerus mengolah mie ayamnya tanpa henti. Kegigihan Abang dalam menciptakan mie ayam ini telah menarik perhatian banyak orang, bahkan belasan hingga puluhan pembeli terus berdatangan tanpa henti.

Mengapa mie ayam Bangkalan begitu diminati? Apa rahasianya? Kali ini, kita akan coba mengulas lebih dalam mengenai rahasia dari mie ayam Bangkalan yang membuatnya begitu istimewa.

Mie ayam Bangkalan, seperti namanya, terinspirasi dari daerah asalnya di Madura, tepatnya di Bangkalan. Ciri khas mie ayam ini adalah kecap manis yang begitu kental, memberikan cita rasa yang manis dan gurih yang khas. Mie yang digunakan biasanya bertekstur kenyal, memberikan sensasi yang unik saat dikunyah.

Abang, sang penjual, memastikan bahwa mie ayamnya selalu terbuat dengan bahan-bahan berkualitas dan proses pembuatannya yang terjaga. Setiap harinya, Abang bisa memproduksi hingga puluhan hingga ratusan porsi mie ayam Bangkalan, menjadikannya sebagai salah satu favorit di Palembang.

Tak hanya rasanya yang lezat, mie ayam Bangkalan juga terkenal dengan harga yang terjangkau. Sebuah porsi mie ayam polos bisa didapatkan dengan harga mulai dari Rp15.000, sementara mie ayam dengan tambahan ceker dihargai sekitar Rp19.000 per porsi.

Dalam sebuah wawancara, Abang mengungkap bahwa kedainya buka dari jam 10 pagi hingga 10 malam, dengan jumlah karyawan mencapai lebih dari 20 orang. Dengan jam operasional yang panjang dan pelayanan yang cepat, kedai Abang selalu ramai pengunjung.

Mie ayam Bangkalan yang saya pesan adalah mie ayam pangsit ceker. Mie yang digunakan tipikal pipih dan lurus, dengan tambahan ayam cincang yang halus dan pangsit rebus berukuran besar. Toppingnya dilengkapi dengan bawang goreng dan daun bawang yang wangi. 

Saat mencicipinya, saya langsung terkesan dengan kelezatan mie ayam ini. Rasa manis gurihnya begitu meresap, dan kuah ayamnya memberikan sentuhan yang segar.

Dengan harga Rp14.000 per porsi, mie ayam Bangkalan ini tidak hanya mengenyangkan tetapi juga memanjakan lidah. Kuahnya yang berasa manis gurih dan pedasnya sambalnya sungguh pas di lidah. Porsi yang ditawarkan cukup besar, membuatnya menjadi pilihan yang tepat untuk santap siang atau malam.

Melalui pengalaman ini, saya semakin yakin bahwa mie ayam Bangkalan adalah salah satu kuliner yang layak untuk dicoba di Palembang. Dengan cita rasa yang autentik, harga yang terjangkau, dan pelayanan yang ramah, mie ayam Bangkalan berhasil mencuri hati banyak penggemar kuliner di Palembang. Jika kamu penasaran, jangan ragu untuk mencoba sendiri sensasi mie ayam Bangkalan Abu Nawas ini. Siapa tahu, Anda akan menjadi salah satu dari ribuan penggemar setianya.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index