Anti Mainstream, Ini 7 Desa Wisata Ramah Lingkungan yang Suguhkan Kekayaan Alam dan Budaya Indonesia

Anti Mainstream, Ini 7 Desa Wisata Ramah Lingkungan yang Suguhkan Kekayaan Alam dan Budaya Indonesia
Desa wisata Pujonkidul di Malang Jawa Timur. (foto: gmaps/ahmad shodiqy)

RUANGBOGOR.COM – Siapa bilang wisata alam dan budaya harus mengorbankan kelestarian lingkungan? Di Indonesia, terdapat banyak desa wisata yang menerapkan konsep sustainable tourism atau wisata berkelanjutan.

Wisata yang memiliki konsep ini, jika disederhanakan maka bisa dikatakan sebagai wisata ramah lingkungan. Konsep ini mengajak kita untuk menikmati keindahan alam dan budaya, sekaligus menjaga kelestariannya untuk masa depan.

Yuk, kita jelajahi 7 desa wisata inspiratif yang menjadi contoh penerapan wisata berkelanjutan di Indonesia. Nah desa apa saja ya di Indonesia yang mengusung wisata ramah lingkungan? Berikut penjelasan lengkapnya.

1. Desa Pujon Kidul, Malang:

  • Terletak di dataran tinggi dengan udara sejuk dan asri.
  • Mengandalkan sektor pertanian dan peternakan sebagai daya tarik wisata.
  • Pengunjung dapat mencoba menanam sayuran, memetik sayuran, hingga memerah susu sapi.

2. Desa Pentingsari, Yogyakarta:

  • Mendapatkan penghargaan internasional sebagai desa wisata berkelanjutan.
  • Menawarkan wisata alam dan budaya yang kental dengan keseharian masyarakat.
  • Pengunjung dapat membajak sawah, menanam padi, menangkap ikan, hingga belajar membuat tempe.

3. Desa Ponggok, Klaten:

  • Dikenal sebagai desa terkaya di Indonesia dengan penghasilan Rp14 miliar per tahun.
  • Memanfaatkan 5 sumber mata air untuk berbagai wisata air seperti berenang, snorkeling, dan menyelam.
  • Keindahan alam Desa Ponggok menjadi daya tarik utama bagi wisatawan.

4. Desa Kete Kesu, Toraja:

  • Desa adat yang kental dengan tradisi dan budaya Toraja.
  • Atraksi wisata ikoniknya adalah upacara adat rambu solo dan kuburan di tebing batu berusia 500 tahun.
  • Pengunjung dapat melihat rumah adat tongkonan, hasil kerajinan pahat dan lukis, serta belajar budaya Toraja.

5. Desa Penglipuran, Bali:

  • Dinobatkan sebagai Desa Terbersih di dunia dan masuk dalam 100 besar Destinasi Berkelanjutan.
  • Memiliki aturan adat yang menjaga kelestarian lingkungan, seperti larangan kendaraan bermotor di area desa.
  • Tata ruang desa diatur dengan konsep Tri Mandala yang rapi dan tertata.

6. Kampung Blekok, Situbondo:

  • Menjadi rumah bagi berbagai jenis tanaman mangrove dan ribuan burung.
  • Bertujuan untuk melestarikan burung blekok yang hampir punah melalui penangkaran.
  • Pengunjung dapat ikut serta dalam kegiatan penangkaran, memberi makan burung, dan merawat burung yang sakit.

7. Desa Umbulharjo, Yogyakarta:

  • Kreativitas generasi muda desa mengubah irigasi menjadi tempat budidaya ikan nila.
  • Budidaya ikan nila di saluran irigasi menjadi daya tarik wisata yang viral di media sosial.
  • Inovasi ini menunjukkan peran penting generasi muda dalam pengembangan desa wisata berkelanjutan.

Kesimpulan:

Ketujuh desa wisata tersebut menunjukkan bahwa sustainable tourism bukan hanya tren, tetapi sebuah kebutuhan untuk menjaga keseimbangan antara wisata, alam, dan budaya.

Mari kita jadikan desa-desa wisata ini sebagai inspirasi untuk menjelajahi keindahan Indonesia dengan cara yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.

Tips:

  • Saat mengunjungi desa wisata, hormati budaya dan tradisi setempat.
  • Gunakan produk lokal dan dukung usaha masyarakat lokal.
  • Jaga kebersihan lingkungan dan buanglah sampah pada tempatnya.
  • Berpartisipasi dalam kegiatan wisata yang ramah lingkungan.

Ayo, jelajahi desa wisata berkelanjutan di Indonesia dan ciptakan kenangan indah yang tak terlupakan!

 

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index