Wisata Healing di Hutan Kayak Dunia Peri di Banyuwangi, Jadi Langganan Lokasi Syuting Film dan MV Keren

Wisata Healing di Hutan Kayak Dunia Peri di Banyuwangi, Jadi Langganan Lokasi Syuting Film dan MV Keren

RUANGBOGOR - Buat kamu yang pengin liburan healing kembali ke alam dan merasakan kesunyian, wajib banget datang ke Hutan De Djawatan, Banyuwangi. Ini nih hutan yang hits banget ampai jadi langganan lokasi syuting berbagai film dan music video lho.

Mulai dari MV "Hanya Lolongan" yang dinyanyikan oleh Nabila Thaqiyya, "Sweet Lie" oleh Glas, hingga film terbaru "Kupu-Kupu Kertas" yang dibintangi oleh Amanda Manopo, De Djawatan selalu memberikan nuansa ajaib yang menarik bagi para pembuat film.

Lokasinya ada di Purwosari, Benculuk, Kecamatan Cluring, Kabupaten Banyuwangi. Di sini terhampar kawasan hutan yang dipenuhi oleh keanggunan pohon trembesi raksasa.

Pohon-pohon menjulang tinggi dengan gagahnya, menciptakan suasana magis yang tak terlupakan. De Djawatan Banyuwangi menjadi magnet bagi wisatawan yang ingin merasakan keindahan alam yang memesona.

Pepohonan trembesi yang menjulang di sepanjang kawasan memberikan kesan mistis yang menghantui, sekaligus memperindah panorama alam yang semakin memikat hati para pengunjung. Meski begitu, kehadiran pohon-pohon raksasa ini justru menambah pesona yang misterius dan mengundang penasaran.

Beberapa pengunjung bahkan menyamakan sensasi berada di De Djawatan dengan suasana di dalam film epik The Lord of the Rings. Ketika memasuki kawasan ini, kamu seolah-olah terbawa ke dunia fantasi, di mana pepohonan raksasa dan suasana yang gelap memberikan nuansa seperti berada di Hutan Fangorn dalam film tersebut.

Namun, sebelum terkenal dengan nama De Djawatan, kawasan ini dikenal sebagai Jawatan Benculuk. Jawatan sendiri adalah hutan lindung yang dikelola oleh Perhutani KPH Banyuwangi Selatan, sedangkan Benculuk merupakan nama sebuah desa di Kecamatan Cluring, Kabupaten Banyuwangi.

Sejarah panjang kawasan ini menambahkan aura mistis yang melekat padanya, seolah-olah telah menyimpan banyak cerita dan rahasia selama berabad-abad. Jadi, hutan ini sudah ada sejak masa penjajahan Belanda.

Pada masa itu, kawasan ini digunakan sebagai Tempat Penimbunan Kayu (TPK) hasil pengelolaan hutan milik Perhutani di bagian selatan Banyuwangi. Usia pohon trembesi yang tumbuh di sini diperkirakan mencapai antara 100 hingga 150 tahun.

Bagi para petualang yang ingin menjelajahi De Djawatan, tak perlu khawatir. Lokasinya sangat mudah diakses, hanya berjarak 100 meter ke selatan dari pertigaan kantor Samsat Benculuk. Dan jangan lupa, kawasan ini buka mulai pukul 08.00 hingga 17.00 WIB, memberikan cukup waktu bagi pengunjung untuk menikmati keindahan alamnya.

Setibanya di De Djawatan, kamu akan disambut dengan beragam spot menarik yang siap mempercantik feed media sosial Anda. Selain itu, hutan wisata ini juga menawarkan berbagai atraksi menarik lainnya.

Kamu bisa menjelajahi kawasan De Djawatan dengan menaiki kuda sewaan atau andong. Tak hanya itu, tersedia pula arena bermain offroad untuk anak-anak, dengan pilihan motor trail mini atau ATV.

De Djawatan Banyuwangi bukan cuma destinasi wisata biasa, tetapi juga tempat yang cocok untuk melarikan diri dari kesibukan sehari-hari. Suasananya yang tenang dan alam yang asri menjadikannya pilihan yang sempurna untuk menghabiskan waktu di akhir pekan atau liburan bersama keluarga, teman, atau pasangan.

"Serasa kayak di dunia Lord of The Ring," kata Goofy, salah satu pengunjung.

"Ya Allah merinding cantik banget. Indonesia luar biasa punya banyak tempat yang indah," ujar Fang, pengunjung lainnya.

"Djawatan emang cakep poll," timpal Grey, pengunjung lain.

Jadi, tunggu apa lagi? Segera masukkan wisata Hutan De Djawatan Banyuwangi ke list tempat yang wajib kamu kunjungi, dan rasakan sendiri sensasi berpetualang di hutan dunia peri yang penuh aura magis.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index