Gilimanuk ke Denpasar Jadi 1,5 sampai 2 Jam, Kapan Wisatawan Bisa Pakai Tol Gilimanuk Mengwi di Bali

Gilimanuk ke Denpasar Jadi 1,5 sampai 2 Jam, Kapan Wisatawan Bisa Pakai Tol Gilimanuk Mengwi di Bali

RUANGBOGOR - Proyek pembangunan Tol Gilimanuk - Mengwi di Bali sudah mangkrak sejak 2022 setelah badan usaha jalan tol (BUJT) yakni PT Jagat Kerti Bali mundur dengan alasan tidak bisa melakukan pemenuhan untuk pembiayaan atau financial close.

Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) telah melelang ulang tol sepanjang 96,84 kilometer ini dengan perkiraan nilai investasi Rp 24,98 triliun pada 30 April 2024. Namun, lelang tersebut kembali gagal tanpa adanya progres yang jelas.

Progres pelelangan Tol Gilimanuk-Mengwi telah memasuki tahap pengumuman prakualifikasi pada 22 Mei 2024, namun tidak ada peserta yang lolos tahap prakualifikasi.

Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur (DJPI) Pekerjaan Umum dan Perumahan Kementerian PUPR sedang melakukan evaluasi skema pengusahaan proyek ini. Evaluasi mencakup aspek teknis, keuangan, dan pengaturan, dengan target rekomendasi dari DJPI akan diterima pada awal Agustus 2024.

Mengutip laporan KPBU Kementerian Keuangan, proyek Tol Gilimanuk - Mengwi merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional yang tercantum dalam Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 7 Tahun 2021 tentang Perubahan Daftar Proyek Strategis Nasional. Proses transaksi proyek ini dimulai sejak pengumuman prakualifikasi pada 25 Februari 2021.

Pada 23 Februari 2022, diumumkan penetapan hasil negosiasi pelelangan pengusahaan Tol Gilimanuk - Mengwi. Konsorsium PT Sumber Rhodium Perkasa (80%), PT Cipta Sejahtera Nusantara (15%), dan PT Sentosa Dwi Agung (5%) dinyatakan sebagai pemenang lelang. Konsorsium ini kemudian membentuk Badan Usaha Pelaksana (BUP) yang dikenal sebagai PT Tol Jagat Kerthi Bali.

Pada 8 Maret 2022, dilakukan penandatanganan perjanjian pengusahaan jalan tol antara Direktur Utama PT Tol Jagat Kerthi Bali dengan Kepala BPJT. Perjanjian penjaminan juga dilakukan antara Direktur Utama PT PII dengan Direktur Utama PT Tol Jagat Kerthi Bali, serta perjanjian regres antara Menteri PUPR dengan Direktur Utama PT PII.

Jalan tol ini direncanakan menjadi ruas kedua di Provinsi Bali setelah jalan tol Bali Mandara, dengan tujuan pengembangan sektor pariwisata Bali dan peningkatan konektivitas dari Pelabuhan Gilimanuk hingga ke Metropolitan Sarbagita yang sering mengalami kemacetan.

Jalan tol ini diharapkan dapat mempercepat arus transportasi barang dan transportasi massal dari arah Bali Barat ke Bali Timur, serta mempersingkat waktu tempuh dari Gilimanuk ke Denpasar dari 5 - 7 jam menjadi hanya 1,5 - 2 jam.

PT Tol Jagat Kerthi Bali sebagai badan usaha pelaksana akan melaksanakan konsesi atas jalan tol ini selama 50 tahun. Proses konstruksi proyek ini direncanakan dimulai pada Juni 2022 dan diharapkan selesai serta mulai beroperasi pada November 2024.

Setelah peletakan batu pertama pada September 2022, sempat ada pengerjaan proyek di wilayah Pekutatan. Namun, setelah itu tidak ada kelanjutan pembangunan baik di titik Mengwi, Badung, maupun Gilimanuk, Jembrana. Masyarakat Bali pun mempertanyakan kapan proyek ini akan kembali berjalan dan selesai sesuai target awal.

Proyek Tol Gilimanuk - Mengwi di Bali yang mangkrak ini menjadi perhatian banyak pihak, terutama karena potensinya untuk meningkatkan konektivitas dan ekonomi di Bali. Dengan investasi besar dan harapan tinggi, apakah proyek ini akan menemukan solusi dan melanjutkan pembangunannya? Hanya waktu yang bisa menjawab.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index