Wisata Sejarah Candi Pari: Peninggalan Bersejarah Majapahit di Sidoarjo

Wisata Sejarah Candi Pari: Peninggalan Bersejarah Majapahit di Sidoarjo
Candi Pari: Peninggalan Bersejarah Majapahit di Sidoarjo

RUANGBOGOR.COM – Indonesia, negara yang kaya akan sejarah dan kebudayaan, menyimpan banyak destinasi wisata bersejarah yang menawarkan wawasan mendalam tentang masa lalu. Salah satu situs bersejarah yang menarik untuk dikunjungi adalah Candi Pari, yang terletak di Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Candi ini merupakan peninggalan dari era Kerajaan Majapahit dan menyimpan berbagai nilai sejarah serta arsitektur yang menarik.

Candi Pari, sebagai situs terbesar dari tiga candi yang berada di Porong, memiliki sejarah yang cukup menarik. Berdiri kokoh sejak tahun 1371 Masehi, atau 1293 Saka, candi ini dibangun pada masa pemerintahan Prabu Hayam Wuruk yang memerintah dari tahun 1350 hingga 1389 Masehi. Selama penjajahan Belanda, Candi Pari sempat mengalami renovasi, termasuk perbaikan pada pintu masuk dan atapnya. Renovasi terbaru dilakukan pada tahun 1994 hingga 1999 oleh Badan Pelestarian Peninggalan Sejarah dan Purbakala Jawa Timur bersama Kanwil Depdikbud, dengan bantuan Pak Mustain, seorang juru pelihara candi.

Ciri Khas dan Arsitektur Candi Pari

Candi Pari memiliki ciri khas yang membedakannya dari candi-candi lain di Indonesia. Dibangun menggunakan batu bata, candi ini berbentuk persegi dengan tinggi mencapai 15,40 meter, panjang 16 meter, dan lebar 14,10 meter. Pintu gerbang dan ambang pintunya terbuat dari batu andesit, sementara struktur utama candi masih terjaga meskipun bagian atapnya sudah tidak ada. Yang membuat Candi Pari unik adalah kurangnya relief atau ornamen, dengan dekorasi utama berupa miniatur candi dan ornamen teratai di atasnya. Di sisi kanan dan kiri terdapat lubang angin yang tembus hingga ke dalam ruangan candi.

Kisah di Balik Pembangunan Candi

Candi Pari dibangun untuk memperingati lokasi di mana seorang sahabat Prabu Brawijaya, Joko Pandelegan, beserta istrinya, menolak tinggal di dalam istana Majapahit. Gaya arsitektur Candi Pari menunjukkan pengaruh budaya Kampa, dengan ciri khas yang tetap mempertahankan keunikan Indonesia. Relief Sankadi yang ada menunjukkan bahwa candi ini memiliki latar belakang agama Hindu.

Lokasi dan Akses Menuju Candi Pari

Candi Pari terletak sekitar 2 kilometer ke barat laut dari pusat semburan lumpur Lapindo di Porong. Untuk mencapai lokasi ini, pengunjung dapat menggunakan kendaraan pribadi, baik roda dua maupun roda empat. Dari gerbang tol Sidoarjo, pengunjung dapat mengikuti Jalan Jati Raya, Jalan Pahlawan, Bundaran GOR, dan Jalan Gajah Mada, lalu melanjutkan perjalanan ke Jalan Raya Surabaya-Malang dan berputar balik untuk mengambil arah kiri ke Jalan Raya Kludan. Candi akan berada di sisi kanan jalan.

Fasilitas dan Aktivitas di Candi Pari

Candi Pari tidak memungut biaya masuk, namun pengunjung diminta untuk mencatatkan nama dan tujuan kunjungan di buku tamu yang tersedia. Ada biaya parkir untuk kendaraan roda dua dan roda empat. Pengunjung dapat berburu foto di area sekitar candi, menikmati waktu bersantai di pendopo yang luas, serta membeli makanan ringan dan minuman dari pedagang lokal. Candi ini juga menawarkan fasilitas seperti toilet dan area parkir yang memadai.

Tak jauh dari Candi Pari, terdapat Candi Sumur yang juga menarik untuk dikunjungi. Pengunjung dapat menikmati keindahan Candi Sumur dan bermain air di kolam renang di sekitarnya.

Candi Pari adalah destinasi wisata budaya yang sangat direkomendasikan di Kabupaten Sidoarjo. Dengan arsitektur yang unik dan nilai sejarah yang tinggi, candi ini menawarkan pengalaman wisata yang memikat. Hanya membutuhkan waktu sekitar 28 menit dari gerbang tol, Candi Pari merupakan pilihan ideal bagi mereka yang ingin mengeksplorasi kekayaan sejarah dan budaya Indonesia.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index