RUANGBOGOR.COM – Yogyakarta, kota yang tak pernah kehabisan daya tarik, kini kembali menawarkan pengalaman kuliner yang tak terlupakan. Dalam petualangan kali ini, Benu, seorang food vlogger kondang, mengeksplorasi kuliner lezat di jantung kota. Bersama temannya, Benu akan mengunjungi salah satu tempat makan legendaris yang menyajikan bakso yang sudah ada sejak abad ke-17. Yuk, simak selengkapnya!
Sebagai destinasi wisata yang terkenal, Yogyakarta selalu ramai dengan berbagai kuliner baru. Namun, kali ini Benu memutuskan untuk mencoba bakso legendaris yang konon telah ada sejak era Dinasti Ming. Meskipun tampaknya tidak biasa untuk seorang food lover menjelajahi kuliner bakso di Jogja, Benu kali ini akan memperkenalkan tempat yang sangat istimewa.
Benu dan temannya berjanji untuk bertemu di Alun-Alun Kidul, Yogyakarta. Setelah beberapa saat menunggu, mereka akhirnya bertemu dan siap menuju ke lokasi kuliner yang telah ditunggu-tunggu. Warung bakso legendaris ini terletak hanya 400 meter dari Alun-Alun Kidul, tepatnya di depan SMP 16 Yogyakarta. Meskipun hanya menggunakan tenda dadakan, tempat ini sudah dipenuhi oleh pelanggan setia.
Pak Yo, pemilik warung bakso yang berdiri sejak tahun 1977, menyambut mereka dengan hangat. Dikenal dengan ketulusan dan kelezatan baksonya, Pak Yo memutuskan untuk menetap di lokasi ini pada tahun 1983. Setiap hari, ia dibantu oleh istri dan keponakannya untuk membuat tiga jenis bakso yang berbeda: bakso urat, bakso halus, dan bakso goreng. "Saya pesan yang polos dua, campur dua, dan yang komplit," ujar Benu.
Setelah menunggu sebentar, bakso yang dipesan akhirnya tiba. Rasa bakso dan kuahnya yang gurih membuat setiap suapan menjadi pengalaman yang memuaskan. Bakso uratnya memiliki tekstur kenyal dengan sedikit perlawanan saat digigit, sementara bakso halusnya lembut dan nikmat.
Bakso Jogja dikenal dengan ragam isian tambahan, seperti potongan tahu goreng dan bakso goreng. Berbeda dengan bakso dari daerah lain seperti Jawa Barat atau Jakarta yang biasanya menggunakan sayuran dan tahu, bakso Jogja juga menambahkan toge. Sementara bakso Wonogiri dikenal dengan mie tambahan, dan bakso Malang dengan pangsit goreng serta aneka gorengan lainnya.
Benu dan temannya juga mencicipi bakso goreng yang tetap crunchy di luar namun lembut di dalam. Dengan harga yang terjangkau, yaitu antara Rp15.000 hingga Rp20.000, bakso ini menawarkan rasa yang luar biasa dan porsi yang memuaskan.
"Bakso di sini memang luar biasa. Harganya sangat terjangkau dan rasa serta porsinya sangat memuaskan," kata Benu. “Ini adalah bakso murah namun berkualitas di Yogyakarta.”
Saat menikmati bakso, Benu mengajak temannya untuk membandingkan berbagai jenis bakso. Setiap jenis memiliki keunikan dan rasa yang berbeda, menjadikan pengalaman kuliner ini semakin menarik.
Jika Anda sedang berada di Yogyakarta, jangan lewatkan kesempatan untuk mencicipi bakso legendaris ini. Temukan lokasi ini dan rasakan sendiri kenikmatannya. Sampai jumpa di petualangan kuliner berikutnya!