RUANBOGOR - Warkop Wade Kopi yang terletak di Jl. Raya Banaran, UNNES, Sekaran, Kecamatan Gunung Pati, Kota Semarang, belakangan ini menjadi tempat nongkrong favorit di kalangan mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNNES). Menawarkan suasana yang tenang dengan pemandangan city light Kota Semarang, tempat ini langsung viral karena keunikan dan kenyamanannya. Mahasiswa UNNES pasti pernah ke Warkop yang lagi viral banget ini, bisa liat city light Kota Semarang, tempatnya tenang, dan ambiencenya santai.
Saat pertama kali mengunjungi Wade Kopi, banyak yang langsung terpikat oleh suasana yang ramah dan pilihan tempat duduk yang beragam. Ada lesehan untuk mereka yang ingin bersantai lebih nyaman, serta kursi di gazebo bagi yang ingin menikmati pemandangan malam. Salah satu daya tarik utama dari warkop ini adalah city light yang indah di malam hari. Dengan langit terbuka yang menyajikan pemandangan horizon Semarang, Wade Kopi menjadi tempat yang tepat untuk melepas penat setelah seharian kuliah atau bekerja.
Namun, meski menawarkan atmosfer yang menarik, beberapa pengunjung mengeluhkan hal-hal yang perlu diperbaiki. Misalnya, menu makanannya yang terbatas dan masih sederhana. Kebanyakan makanan yang disajikan adalah mie instan, sate-satean ala angkringan, serta pisang goreng. Pisang gorengnya sendiri memang cukup populer dan digemari banyak pelanggan, begitu juga dengan es tehnya yang segar. Tetapi, beberapa pengunjung merasa bahwa tempat ini memiliki potensi yang lebih besar jika variasi makanannya ditingkatkan.
"Pisang gorengnya enak bangettt, es tehnya juga enak, tapi jangan pesan teh tarik ya!" kata seorang pengunjung sambil bercanda di media sosialnya. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun ada makanan yang disukai, masih ada yang kurang memuaskan bagi beberapa pelanggan.
Sistem pemesanan di Wade Kopi juga menjadi perhatian. Untuk memesan makanan dan minuman, pelanggan harus antre di kasir, kemudian membawa sendiri pesanan mereka ke meja. Ini kadang menyebabkan antrian panjang di kasir, terutama ketika warkop sedang ramai. Selain itu, ada saran dari pelanggan untuk lebih memperhatikan kebersihan. Meja-meja terkadang dibiarkan kotor oleh pelanggan sebelumnya, dan hal ini bisa menjadi pengalaman yang kurang menyenangkan bagi pengunjung baru.
Selain makanan dan pelayanan, ada juga saran untuk meningkatkan area kebersihan umum seperti toilet dan mushola, yang beberapa pengunjung sebutkan belum diketahui lokasinya dengan jelas. Meskipun begitu, hal-hal ini belum mengurangi minat para mahasiswa untuk terus mengunjungi Wade Kopi. "Pertama kali ke sini langsung suka sama tempatnya. Pilihan minumannya banyak, tapi untuk makanan mungkin bisa ditambah lagi variasinya. Tempat duduknya banyak, ada lesehan dan juga di kursi," ujar seorang pengunjung lainnya.
Di malam hari, Wade Kopi terasa lebih magis. Lampu-lampu kota Semarang terlihat jelas, membentang dari kejauhan dan memberi pemandangan yang menakjubkan. City light ini menjadi salah satu alasan utama kenapa banyak orang rela mengunjungi tempat ini, meskipun harus bersabar dengan antrian atau menu yang sederhana. Pengunjung yang datang lebih awal biasanya bisa mendapatkan tempat di gazebo atau lesehan yang cepat penuh.
Wade Kopi memiliki banyak potensi, namun beberapa pengunjung merasa bahwa tempat ini masih membutuhkan sedikit perbaikan agar benar-benar optimal. Pelayanan yang lebih baik, kebersihan yang lebih terjaga, serta penambahan variasi menu makanan bisa menjadikan Wade Kopi sebagai destinasi nongkrong yang lebih menarik dan memuaskan.
Namun, satu hal yang pasti, warkop ini tetap memiliki daya tarik yang tidak bisa diabaikan. Dengan pemandangan city light yang menawan, suasana tenang, dan harga yang terjangkau, Wade Kopi tetap menjadi pilihan favorit para mahasiswa UNNES. Meski ada beberapa kekurangan, tempat ini tetap menjadi destinasi nongkrong yang ramai dikunjungi setiap harinya. Bagi yang ingin menikmati suasana malam Semarang sambil menikmati secangkir kopi, Wade Kopi adalah tempat yang layak dikunjungi.