Uji Coba Pertama TC PSSI di IKN, Investasi Rp5 Triliun dan Fasilitas Mewah untuk Timnas, Apa Dampaknya untuk Sepak Bola Indonesia

Uji Coba Pertama TC PSSI di IKN, Investasi Rp5 Triliun dan Fasilitas Mewah untuk Timnas, Apa Dampaknya untuk Sepak Bola Indonesia

RUANGBOGOR - Pembangunan fasilitas infrastruktur di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara semakin intensif. Salah satu yang menjadi sorotan adalah Training Center (TC) PSSI yang akan segera diresmikan. Proyek ini diharapkan menjadi pusat latihan unggulan bagi Timnas Indonesia, terutama tim U-20 yang menjadi tim pertama yang akan menjajal fasilitas ini pada Oktober 2024. Pembangunan TC tersebut didukung oleh FIFA, yang turut mendanai proyek ini sebagai bagian dari upaya meningkatkan standar fasilitas sepak bola di Indonesia.

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyatakan bahwa Timnas U-20 akan menjadi tim pertama yang menggunakan TC PSSI di IKN. "Nanti mereka akan melaporkan kekurangan dan kelebihannya bagaimana. Itu penting untuk perbaikan," ujar Erick. Hal ini menjadi langkah strategis dalam mempersiapkan Timnas menghadapi Kualifikasi Piala Asia U-20 2025 yang berlangsung di Jakarta pada akhir September 2024. Mereka akan bertanding di Grup F bersama Maladewa, Yaman, dan Timor Leste.

Dengan luas lahan mencapai 34,5 hektare, TC PSSI di IKN dibangun sebagai pusat pelatihan terintegrasi. Fasilitas ini meliputi lapangan dengan rumput alami dan sintetis, serta asrama yang dapat menampung hingga 138 orang. Di dalamnya terdapat 56 kamar ganda untuk pemain, 20 kamar single untuk pelatih, dan enam suite untuk pelatih kepala. Fasilitas tambahan seperti ruang fisioterapi, gym, dan fasilitas medis juga tersedia. Infrastruktur yang lengkap ini dirancang agar Timnas Indonesia bisa berlatih dalam suasana yang optimal.

Tidak hanya fokus pada aspek sepak bola, pembangunan TC PSSI juga menjadi bagian dari strategi besar pemerintah dalam menarik perhatian dunia internasional pada IKN Nusantara. Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, menyatakan bahwa pembangunan Bandara IKN telah mendapat restu dari Presiden Joko Widodo untuk melayani penerbangan komersial, termasuk untuk umrah. "Pak Presiden sudah setuju, ini untuk umum yang bisa digunakan untuk umrah, untuk penerbangan yang jarak jauh," katanya.

Bandara IKN direncanakan tidak hanya melayani perjalanan VVIP, tetapi juga terbuka untuk umum, termasuk penerbangan jarak jauh ke Eropa dan Amerika. Pembangunan ini merupakan bagian dari rencana besar pemerintah dalam menjadikan IKN Nusantara sebagai pusat ekonomi, bisnis, dan pariwisata internasional. Namun, untuk mewujudkan rencana tersebut, pemerintah tengah mengkaji opsi untuk bekerja sama dengan pihak swasta dalam pengelolaan bandara melalui skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).

Langkah pembangunan infrastruktur ini merupakan bagian dari visi pemerintah untuk membuat IKN tidak hanya sebagai pusat pemerintahan, tetapi juga pusat inovasi teknologi. Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Hadi Tjahjanto, menambahkan bahwa pemerintah juga tengah membangun tiga Pusat Data Nasional (PDN), salah satunya di IKN. "Pemerintah akan bangun 3 pusat data nasional, di Cikarang, Batam, dan IKN," ujarnya.

PDN ini akan mendukung kebutuhan data strategis nasional. Pembangunan di Cikarang telah mencapai 83 persen dengan bantuan soft loan dari pemerintah Perancis, sementara pembangunan di Batam akan dikerjakan bersama pemerintah Korea Selatan. Sementara itu, lahan untuk PDN di IKN sedang dalam proses persiapan, dengan harapan proyek ini dapat segera dimulai.

Investigasi lebih lanjut menunjukkan bahwa proyek besar ini tidak lepas dari campur tangan berbagai investor asing. Pada September 2024, pemerintah mengumumkan bahwa beberapa perusahaan internasional, seperti Magnum Estate dari Rusia dan Delonix Group dari China, akan berinvestasi di sektor properti dan perhotelan di IKN. Selain itu, perusahaan dari Australia juga turut berpartisipasi dengan membangun fasilitas pendidikan di sana.

Langkah strategis pemerintah ini mencerminkan tekad kuat untuk menjadikan IKN Nusantara sebagai simbol kemajuan dan modernisasi Indonesia. Namun, di tengah semua optimisme ini, tantangan terkait transparansi, keberlanjutan, dan dampak terhadap masyarakat lokal masih menjadi perhatian utama. Pertanyaan besar yang muncul adalah apakah proyek-proyek ambisius ini benar-benar akan memberikan manfaat jangka panjang bagi seluruh rakyat Indonesia, atau justru hanya menguntungkan segelintir elit dan investor asing.

Proyek TC PSSI dan pengembangan infrastruktur IKN mencerminkan perjalanan panjang Indonesia menuju masa depan yang lebih modern, namun jalan yang harus dilalui masih penuh dengan tantangan yang perlu diatasi secara cermat dan berkesinambungan.

#IKN Nusantara

Index

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index