Kontroversi dan Inovasi di IKN, Mengupas Mobil Terbang dan Proyek ITS di Tengah Protes Warga

Kontroversi dan Inovasi di IKN, Mengupas Mobil Terbang dan Proyek ITS di Tengah Protes Warga

RUANGBOGOR - Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mewujudkan Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai kota cerdas bertaraf dunia. Salah satu langkah besar yang dilakukan adalah dengan menerapkan Intelligent Transportation System (ITS) atau sistem transportasi cerdas. Penerapan ITS diharapkan dapat mengubah secara drastis cara masyarakat bepergian, menjadikan mobilitas lebih cepat, efisien, dan ramah lingkungan.

Salah satu inovasi terbaru dalam sistem transportasi ini adalah pengembangan mobil terbang. Transportasi udara dianggap sebagai solusi atas tantangan yang dihadapi kota modern, seperti kemacetan dan polusi. Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN, Mohammed Ali Berawi, menegaskan bahwa transportasi cerdas, termasuk mobil terbang, akan menjadi salah satu layanan publik utama di IKN. “Kami ingin memastikan bahwa masyarakat di IKN memiliki akses terhadap teknologi transportasi yang modern dan canggih. Mobil terbang bukan lagi imajinasi, melainkan akan menjadi kenyataan dalam beberapa tahun ke depan,” kata Berawi dalam sebuah pernyataan.

Saat ini, PT Dirgantara Indonesia (PTDI) menjadi salah satu pemain kunci dalam pengembangan teknologi mobil terbang. Perusahaan ini sedang mengembangkan taksi terbang yang diberi nama Vela Alpha. Kendaraan futuristik ini dirancang untuk melayani dua kebutuhan Utama, sebagai transportasi umum di IKN dan sebagai sarana pariwisata. Menurut laporan PTDI, Vela Alpha dijadwalkan untuk siap dipasarkan pada tahun 2028. Mobil terbang ini diharapkan dapat mengubah wajah transportasi publik di IKN, menawarkan alternatif mobilitas udara yang cepat dan efisien.

Namun, di balik optimisme pemerintah dan PTDI, tidak semua pihak setuju dengan arah kebijakan pengembangan IKN, terutama terkait klaim dukungan masyarakat. Presiden Jokowi, dalam beberapa kesempatan, menyatakan bahwa proyek IKN telah mendapat persetujuan penuh dari rakyat Indonesia melalui perwakilan di DPR. Namun, pernyataan ini dikritik oleh sejumlah pihak, termasuk Greenpeace Indonesia. Mereka menilai bahwa klaim tersebut tidak benar dan tidak mencerminkan realitas di lapangan.

“Pernyataan Presiden Jokowi bahwa proyek IKN sudah mendapat persetujuan seluruh rakyat melalui DPR adalah tidak sesuai kenyataan. Banyak warga Kalimantan Timur, yang menjadi lokasi pembangunan IKN, merasa tidak dilibatkan dalam pengambilan keputusan ini,” ujar Buyung Marajo, Koordinator Kelompok Kerja atau Pokja 30. Marajo menyebut bahwa masih banyak pertanyaan dari warga lokal terkait dampak lingkungan dan sosial dari pembangunan IKN, terutama di sektor transportasi dan infrastruktur.

Kritik ini mengingatkan kita pada pentingnya transparansi dalam pengembangan teknologi besar seperti mobil terbang. Meskipun konsep ini menawarkan banyak keuntungan, seperti mengurangi kemacetan dan mengurangi emisi karbon, tetap perlu dipastikan bahwa seluruh aspek, termasuk dampak lingkungan dan sosial, diperhitungkan dengan matang.

Terlepas dari kontroversi ini, pengembangan mobil terbang tetap berjalan sesuai rencana. Mobil terbang seperti Vela Alpha diharapkan akan menjadi simbol kemajuan teknologi di IKN. Selain sebagai transportasi umum, taksi terbang ini juga dirancang untuk menjadi daya tarik wisata, memungkinkan wisatawan untuk menikmati pemandangan indah Kalimantan dari udara.

Selain transportasi, pengembangan teknologi cerdas di IKN juga mencakup aspek lain, seperti infrastruktur digital dan energi hijau. Otorita IKN terus bekerja untuk menjadikan Nusantara sebagai kota berteknologi tinggi yang sepenuhnya terintegrasi. Sebagai bagian dari proyek transformasi hijau dan digital, IKN akan memanfaatkan teknologi AI dan IoT (Internet of Things) untuk meningkatkan efisiensi transportasi dan mengurangi dampak lingkungan.

Mohammed Ali Berawi menegaskan bahwa inovasi ini bukan sekadar langkah simbolis, melainkan komitmen nyata untuk menciptakan kota cerdas yang berkelanjutan. “Kami ingin memastikan bahwa IKN menjadi model bagi kota-kota lain di dunia, di mana teknologi dan keberlanjutan dapat berjalan berdampingan,” kata Berawi.

Sementara itu, perkembangan teknologi seperti mobil terbang masih akan memerlukan waktu dan pengujian yang matang. Pengembangan Vela Alpha dijadwalkan untuk terus berjalan hingga siap diluncurkan pada 2028. Mobil terbang ini diharapkan tidak hanya mengubah cara kita bepergian, tetapi juga menjadi langkah besar bagi Indonesia dalam meraih status kota cerdas yang diakui dunia internasional.

#IKN

Index

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index