RUANBOGOR - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Jateng) kembali membuka seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahun 2024 dengan total 4.181 formasi yang akan diperebutkan. Formasi tersebut terdiri dari posisi guru, tenaga fungsional, dan tenaga pelaksana. Pembukaan seleksi ini menjadi langkah penting Pemprov Jateng untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik di daerah.
Penerimaan PPPK ini akan dilaksanakan dalam dua tahap. Tahap pertama diperuntukkan bagi pelamar prioritas, termasuk P1 guru swasta, negeri, dan guru tidak tetap (GTT), serta eks-THK II dan non-ASN yang terdaftar di database BKN tahun 2022.
Pemprov Jateng mendapatkan total alokasi ASN sebanyak 4.446 formasi, dengan 4.181 di antaranya untuk PPPK dan 265 formasi untuk Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Dari formasi PPPK tersebut, sebanyak 2.990 formasi diperuntukkan bagi tenaga guru, sedangkan 1.191 formasi dialokasikan untuk tenaga teknis atau pelaksana.
Seluruh tahapan pendaftaran dilakukan secara daring melalui website resmi SSCASN di https://sscasn.bkn.go.id. Dalam proses pendaftaran, calon pelamar diharuskan mengunggah dokumen administrasi yang diperlukan sesuai dengan ketentuan.
Seluruh proses seleksi dilakukan secara transparan dan bebas biaya. BKD Provinsi Jawa Tengah selaku Panitia Seleksi Daerah tidak bosan-bosannya mengimbau kepada calon pelamar untuk tidak percaya kepada oknum yang menawarkan kemudahan atau janji meloloskan dalam seleksi PPPK dengan imbalan tertentu.
Pelaksanaan seleksi PPPK ini merupakan langkah Pemprov Jateng untuk memberikan kesempatan kepada tenaga honorer yang selama ini sudah mengabdi di lingkungan pemerintah daerah. Khusus untuk tahap kedua, seleksi ini akan dibuka bagi tenaga non-ASN yang telah bekerja selama minimal dua tahun terakhir secara terus menerus.
Seleksi PPPK ini juga menjadi salah satu upaya pemerintah daerah untuk mengurangi ketergantungan terhadap tenaga honorer dan meningkatkan kesejahteraan pegawai dengan status yang lebih jelas dan terjamin.
Dengan adanya seleksi PPPK ini, Pemprov Jateng berharap dapat meningkatkan kualitas pelayanan publik di berbagai sektor, terutama sektor pendidikan yang masih membutuhkan tambahan tenaga guru profesional.
