RUANGBOGOR.COM - Kim Soo Hyun, aktor kenamaan Korea Selatan, baru saja menyapa penggemarnya di Singapura saat menghadiri konferensi pers Disney Content Showcase 2024 di Marina Bay Sands Hotel.
Kehadirannya bersama Jo Bo Ah dan sutradara Park Hyun Seok ini bertujuan mempromosikan drama Korea terbaru mereka, Knock Off, yang dijadwalkan tayang eksklusif di Disney+ pada 2025. Tidak hanya berbicara tentang peran, Kim Soo Hyun juga berbagi cerita tentang pengalaman wisata kuliner di Singapura.
"Saya tiba dua hari lebih awal, jadi saya sempat mencicipi berbagai makanan khas seperti kepiting cabai, kepiting lada, bak kut teh, sate, dan roti panggang kaya. Saya benar-benar menikmati semuanya," ujar aktor berusia 36 tahun ini dilansir dari m.entertain.naver.com.
Kuliner Singapura memang memiliki daya tarik yang sangat khas dan unik, menjadikannya surga bagi para pecinta makanan. Gak heran kalau Kim Soo Hyun ikut kepincut dengan kelezatannya.
Salah satu kuliner yang berkesan buat dia adalah Bak Kut Teh yang merupakan sup iga babi dengan rempah-rempah herbal yang hangat dan menyehatkan. Singapura juga terkenal dengan inovasi kulinernya. Chef lokal sering menggabungkan cita rasa tradisional dengan teknik memasak modern.
.jpg)
Misalnya, kaya toast klasik kini hadir dalam bentuk es krim atau souffle. Mulai dari restoran mewah dengan pemandangan Marina Bay Sands hingga kedai kecil di Chinatown, pengalaman makan di Singapura selalu menyenangkan.
Dalam drama Korea Knock Off, Kim Soo Hyun memerankan Kim Sung Joon, seorang pekerja kantoran biasa yang hidupnya jungkir balik akibat Krisis Keuangan Asia 1997.
Perjalanan hidupnya membawa Sung Joon dari seorang karyawan menjadi pedagang kecil hingga akhirnya menjadi "raja barang tiruan" global. "Apa yang menarik saya pada peran ini adalah bagaimana karakter Sung Joon bertahan hidup di situasi yang sulit.
Transformasi dari orang biasa menjadi pengusaha sukses sangat menantang untuk diekspresikan," jelas Kim Soo Hyun. Jo Bo Ah, yang memerankan cinta pertama Sung Joon bernama Hye Jeong, menyebut drama ini membangkitkan nostalgia dengan latar waktu di tahun 90-an dan 2000-an. "Ada banyak elemen emosional yang membuat saya merasa terhubung dengan cerita ini," pungkasnya.
