RUANGBOGOR.COM - Drama Korea terus menunjukkan dominasinya di platform streaming global seperti Netflix. Tidak hanya populer di kalangan pecinta K-drama, tetapi juga berhasil menarik perhatian penonton internasional. Berdasarkan data dari Flix Patrol, berikut adalah tiga drama Korea yang sedang merajai peringkat Netflix saat ini:

1. Squid Game 2

Squid Game 2 menjadi drakor yang paling banyak ditonton di Netflix dan berhasil menduduki peringkat pertama di 91 negara hanya dalam minggu kedua peluncurannya. Dirilis pada 26 Desember, sekuel dari seri fenomenal ini mencatatkan total waktu tayang global sebanyak 417,1 juta jam pada minggu pertama Januari.

Dengan total durasi 7 jam 10 menit, drama ini sudah ditonton sebanyak 58,2 juta kali. Menariknya, kesuksesan ini juga membawa dampak positif pada musim pertamanya.

Squid Game 1, yang dirilis lebih dari tiga tahun lalu, kembali naik ke peringkat kedua dalam kategori konten yang paling banyak ditonton. Ini menunjukkan bagaimana penggemar baru dan lama memilih untuk menonton ulang seri pertama sebelum menyelami cerita di musim kedua.

2. Ask the Stars

Berada di peringkat keenam, Ask the Stars juga menunjukkan daya tariknya di Netflix. Drama Korea ini mengusung cerita unik yang memadukan romansa dengan elemen luar angkasa, membawa suasana baru bagi penggemar K-drama. Produksi yang apik serta alur cerita yang segar menjadikannya salah satu tontonan wajib.

3. When The Phone Rings

When The Phone Rings berada di posisi kedelapan. Drama dengan genre misteri ini berhasil mencuri perhatian penonton global berkat cerita yang penuh teka-teki dan karakter-karakter yang kuat. Dengan alur yang penuh kejutan, drama ini berhasil mempertahankan posisinya di jajaran drama Korea terpopuler.

Dominasi Konten Korea di Netflix

Data dari Flix Patrol menunjukkan bahwa Korea Selatan memiliki tiga drama di 10 besar kategori acara TV Netflix, mengalahkan Amerika Serikat yang hanya memiliki dua.

Bahkan, berdasarkan statistik tahun 2023, Korea menempati posisi kedua dalam daftar konten paling banyak diminta di Netflix, menyumbang 8,3% dari total waktu penayangan.

Namun, peneliti media Dr. Cho Young-shin dalam bukunya 'After Netflix' mengungkapkan kekhawatirannya terhadap ketergantungan industri produksi drama Korea pada Netflix.

Biaya produksi yang terus meningkat dan hak kekayaan intelektual yang diserahkan ke Netflix membuat keuntungan perusahaan produksi domestik menjadi terbatas.

Untuk mengatasi tantangan ini, kolaborasi lintas negara seperti dengan Jepang, Thailand, dan Indonesia menjadi salah satu jalan keluar yang disarankan. Contohnya adalah Studio Dragon yang memproduksi drama Jepang 'Like Asura' dengan melibatkan aktor dan sutradara ternama Jepang.

Langkah ini bisa membuka peluang ekspor konten ke platform lain seperti Amazon Prime Video, HBO, dan Disney Plus. Jadi, tidak heran jika drama Korea terus menjadi primadona di Netflix. Dengan strategi kolaborasi yang tepat, masa depan industri ini akan semakin cerah.