RUANGBOGOR.COM - Rencana pengoperasian bus rute Cibinong-Puncak di Kabupaten Bogor pada Februari 2025 resmi ditunda. Hingga saat ini, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) masih melakukan kajian terkait peluncuran layanan ini.
Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor, Ajat Rochmat Jatnika, mengungkapkan bahwa masyarakat Kabupaten Bogor sangat antusias dengan rencana angkutan massal berbasis Buy The Service (BTS) ini.
Namun, penundaan tersebut memberikan waktu tambahan bagi pemerintah daerah untuk mematangkan persiapan, termasuk penataan trayek angkot dan fasilitas penunjang seperti halte dan area park and ride.
Plt Kepala BPTJ, Suharto, menjelaskan bahwa terdapat beberapa alasan utama di balik penundaan ini, salah satunya adalah kebijakan rasionalisasi anggaran di lingkungan Kemenhub.
Selain itu, masih ada persoalan terkait trayek angkot di kawasan Puncak yang belum tertata dengan baik. Suharto menyebut lebih dari 450 angkot di jalur Ciawi hingga Cisarua perlu dikelola ulang agar tidak terjadi konflik dengan operasional bus BTS.
Ajat Rochmat Jatnika juga menambahkan bahwa pengadaan bus dan operasional angkutan massal tersebut terkendala karena tidak adanya anggaran yang mencukupi.
Meskipun demikian, Pemkab Bogor berencana memanfaatkan waktu tambahan ini untuk menyiapkan semua kebutuhan teknis, termasuk 22 titik halte di sepanjang jalur Cibinong-Puncak yang akan menempuh jarak 23,05 km.
Transformasi BPTJ dan Rencana Ke Depan
Suharto mengungkapkan bahwa BPTJ sedang bertransformasi menjadi Direktorat Jenderal Integrasi Transportasi dan Multimoda (Ditjen ITM). Transformasi ini diharapkan dapat memperkuat integrasi transportasi di Jabodetabek, termasuk pengelolaan bus BTS.
Sebelumnya, Wakil Menteri Perhubungan, Suntana, sempat mengumumkan rencana pengoperasian 20 unit bus rute Cibinong-Puncak untuk mengurangi kemacetan di kawasan Puncak Bogor.
Namun, rencana tersebut kini ditunda hingga penataan jaringan transportasi dan kajian teknis selesai dilakukan. Walaupun operasional bus BTS harus ditunda, masyarakat Kabupaten Bogor tetap menyambut positif program ini.
Kehadiran angkutan massal dinilai dapat menjadi solusi efektif untuk mengurangi kemacetan dan meningkatkan kenyamanan transportasi di kawasan Puncak. Dengan persiapan yang lebih matang, diharapkan rencana ini dapat terealisasi tanpa hambatan di masa depan.