"Di Kota Bogor lebih banyak ke pemukiman perkotaan. Nah, keterbatasan lahan di Kota Bogor ini disikapi dengan sebuah metode peternakan yang tepat yang tidak menimbulkan bau ya dan juga bisa berkembang bersama-sama tanpa ada gangguan polusi atau gangguan kesehatan dan sebagainya," ujarnya.
Selanjutnya kata Dedie, bantuan ini akan disinergikan dengan dinas terkait sehingga berkelanjutan.
"Harapannya KTD bekerjasama berkolaborasi dengan dinas, terutama untuk Inseminasi buatannya sehingga nanti produktifitasnya tinggi, kalau bisa dalam satu tahun menghasilkan satu sapi satu ekor. Harapannya dua kali lipat 1 tahun bereproduksi," ujarnya.
Kabid Peternakan DKPP Kota Bogor, Anizar mengatakan setelah penyaluran ini pihaknya akan rutin melakukan monitoring. Untuk tahap awal pemantauan dilakukan pada kondisi kesehatan hewan, nafsu makan dan sebagainya.
"Pembinaan monitoring ada di kita, treatment awal ini yang utama kita lihat kondisinya, karena kan habis perjalanan jauh. Kita kan tidak tahu bagaimana kondisi di jalan, kita pantau seminggu ini," ujarnya.
Selanjutnya setiap KTD selama satu bulan sekali akan diberikan penyuluhan dan dilakukan evaluasi dari laporan hasil rawatan ternak. Semua sapi yang disalurkan ini kata Anizar sudah lolos uji laboratorium. Untuk pengembangbiakan akan dilakukan dengan teknik Inseminasi.
"Inseminasi buatan itu kan kawin suntik ya kawin secara buatan. Jadi bibit sperma itu yang kita suntikan ke betinanya, sehingga mereka tidak perlu jantan," jelasnya.
Ia berharap program ini bisa menghasilkan dua kali lipat hasil dari bantuan yang diberikan.