Redam Banjir di Cibuluh Bogor Kolam Retensi Dikeruk

Redam Banjir di Cibuluh Bogor Kolam Retensi Dikeruk
Redam Banjir di Cibuluh Bogor Kolam Retensi Dikeruk

"Iya, saya juga mendorong untuk dilakukan normalisasi bersama-sama warga dan dinas dan pelaksana kegiatan di SMAKBO supaya melakukan normalisasi semaksimal mungkin di wilayah itu, karena memang berpacu dengan waktu jangan sampai ada korban jiwa," jelasnya.

Selanjutnya, Bima Arya bersama Kalak BPBD mengecek penanganan bencana longsor di Kelurahan Menteng, Kecamatan Bogor Barat.

    Di sana, Bima Arya meninjau penanganan bencana yang sedang dilakukan oleh BPBD bersama-sama warga.

    Kepada Dinas Perumahan dan Permukiman, Bima Arya meminta untuk membangun saluran air di atas longsoran dan di bawah longsoran.

    "Iya karena kelihatan belum ada saluran air yang layak disitu, sembari sementara dipasang dulu turap sementara dari bambu, nanti baru dilanjutkan pembangunan turap permanen disitu," terangnya.

    Untuk penanganan banjir di belakang SMAKBO, PUPR Kota Bogor terus melakukan koordinasi dengan pelaksana proyek SMAKBO.

    Kadis PUPR, Rena Da Frina mengatakan langkah-langkah untuk mengurangi banjir. Ada beberapa opsi, pertama normalisasi saluran kali, kedua normalisasi atau pengerukan kolam retensi, ketiga bantuan sosial untuk relokasi warga oleh Kementerian PUPR.

    "Tapi untuk jangka pendek ini agar tidak lagi banjir, kita lakukan normalisasi dan pengerukan kolam retensi itu sedang kita lakukan. Alat dari kita mereka (pelaksana proyek) yang mengatur mobilisasinya, operator juga dari kita karena kita mau percepatan," katanya.

    Selain itu rencananya pada Senin besok akan dilakukan rapat koordinasi persiapan pembongkaran jembatan di Gang Masjid yang berbatasan dengan area SMAKBO.

    Rencananya, jembatan yang bersebelahan dengan kolam retensi tersebut akan dibuat lebih tinggi sehingga tidak menghalangi arus air.

    "Nah, itu senin kita akan bahas teknisnya dan biayanya seperti apa, mudah-mudahan mereka (pelaksana proyek SMAKBO) yang akan membangun jembatan, karena memang dia (jembatan itu) menghalangi penampang sungai jadi menghalangi air yang lewat," ujarnya.

    Untuk pekerjaan normalisasi kolam retensi dan sungai dengan proses pengerukan diperkirakan akan selesai dalam waktu satu pekan.

    Dengan demikian daya tampung air bisa lebih dalam sehingga air tidak masuk ke pemukiman warga.

    "Jadi kita bareng-bareng, tidak lagi nunggu itu urusan ini, urusan itu tidak lagi seperti itu. Karena ini urusan manusia, keselamatan orang, keselamatan dan kenyamanan warga, jadi semua langkah-langkahnya kita selesaikan bareng-bareng. Normalisasinya itu pinggirannya dibuat datar sesuai tinggi TPT. Nah, dalamnya itu kita buat palung dikeruk sekitar dua hingga tiga meter," katanya.

    Halaman :

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index