Pasar Patuk, Surga Kuliner di Tengah Kota Yogyakarta

Pasar Patuk, Surga Kuliner di Tengah Kota Yogyakarta
Pasar Patuk, Surga Kuliner di Tengah Kota Yogyakarta. (GMAPS)

RUANGBOGOR -- Yogyakarta selalu menjadi destinasi favorit para wisatawan, baik dari dalam negeri maupun mancanegara. Salah satu daya tariknya adalah kuliner khas yang dapat ditemukan di berbagai sudut kota, salah satunya di Pasar Patuk. Terletak tidak jauh dari Malioboro, hanya sekitar 4-5 menit perjalanan, pasar ini menawarkan beragam makanan lezat yang wajib dicoba.

Pasar Patuk bukan hanya tempat berbelanja kebutuhan sehari-hari, tapi juga menjadi surga kuliner. Sejak berdiri pada tahun 1977, pasar ini selalu ramai oleh pengunjung. Baik warga lokal maupun turis, semua datang untuk mencicipi makanan khas yang dijajakan di sini. “Pasar ini selalu ramai, terutama di akhir pekan atau liburan. Kuliner di sini memang sangat menggoda,” kata seorang pengunjung Bernama Dewi.

Salah satu kuliner yang paling dicari di Pasar Patuk adalah Nasi Kuning Munacung. Nasi kuning ini viral di media sosial karena kelezatannya dan antreannya yang mengular setiap hari. "Walaupun antre, saya tidak keberatan, karena rasanya memang sebanding dengan usaha yang kita lakukan," ujarnya lagi.

Nasi Kuning Munacung dikenal karena pilihan lauknya yang bervariasi. Mulai dari empal, babat, iso, hingga paru bacem, semua tersedia untuk melengkapi nasi kuning yang gurih.

"Munacung, nama yang diambil dari pemiliknya, Bu Muna dan Pak Cung, sudah berjualan lebih dari 25 tahun, dan kualitas makanannya tetap terjaga," tambah seorang penjual di pasar tersebut.

Tidak hanya Nasi Kuning Munacung, Pasar Patuk juga menyimpan banyak kuliner lainnya. Salah satunya adalah Wedang Tahu, minuman hangat yang selalu mengingatkan pada masa kecil. Kuah jahe manis yang disajikan dengan kembang tahu lembut menjadikan minuman ini favorit banyak orang.

"Hanya dengan Rp8.000, wedang tahu ini sungguh pas dinikmati, terutama saat cuaca dingin," ujar seorang pengunjung yang menikmati minuman tersebut.

Selain itu, ada juga Martabak Telur Puyuh Ibu Jumira, yang menawarkan dua jenis martabak: telur dan sayur. Yang unik dari martabak ini adalah penggunaan telur puyuh, bukan telur ayam atau bebek seperti martabak pada umumnya. Dengan harga terjangkau, hanya Rp5.000 untuk martabak telur dan Rp4.000 untuk martabak sayur, kuliner ini menjadi pilihan populer.

“Martabak telur puyuh ini enak sekali, apalagi kalau dimakan panas-panas. Wajib dicoba!” kata seorang pengunjung.

Pasar Patuk tidak hanya menyajikan kuliner yang sudah disebutkan, tetapi juga berbagai pilihan lain seperti Mie Ayam Bandung 59, Dawet Cincau, Jenang Gempol Pusanto, dan Ayam Goreng Suntari. Sayangnya, Ayam Goreng Suntari hanya buka pada hari Jumat hingga Minggu, sehingga pengunjung disarankan untuk memesan terlebih dahulu.

Bagi yang mencari pengalaman kuliner yang autentik di Yogyakarta, Pasar Patuk adalah tempat yang tidak boleh dilewatkan. Dari nasi kuning yang melegenda hingga martabak telur puyuh yang unik, pasar ini menawarkan berbagai macam cita rasa yang siap memanjakan lidah.

#Jogja

Index

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index